Senin, 23 Juni 2014

Dream 2



Dream 2


BAGIAN 2



Teman Baru
Namaku Adzan Dewanto Ramadhan, sejak kecil sebetulnya aku paling suka nyanyi, dan sampai saat ini umurku 13 tahun masih menjadi penyanyi kamar dan rumahan,menurutku suaraku bagus, cuma aku ga percaya diri saja kalau aku bernyanyi di depan umum, yang akhirnya pada kelas 2 Sekolah Dasar aku mulai menyukai alat Music Piano, dan saat itu juga aku mulai mengikuti les les Piano, dan aku lebih percaya diri dengan ini,  nama ayahku Achmad Dewanto sedangkan nama ibu Sahara, aku memanggilnya Bunda Rara, aku anak Tunggal, TERIMAKASIH...

Oke baik Adzan duduk kembali, ucap pak pahri penanggung jawab ekstra kulikuler music, baik semuanya sudah memperkenalkan diri dan menceritakan bagaimana asal kalian mengenal musik, sekarang tulis di kertas selembar, disituh kalian tulis nama dan alat musik apa yang kalian kuasai, nanti Bapa akan kelompokan, biar nanti terbentuk sebuah orkestra kolaborasi musik dan Bapa mudah untuk mengarahkanya...
***
Hy...Syifia, katanya tadi rumah kamu di perumahan Taman Indah kan?, yuk pulang bareng, kamu bawa sepedah kan?
mm..ia, ia aku bawa..
ya udah yuk pulang bareng, biar ada temen ajah, kan rumahku sebelumnya, ucap adzan sambil menaiki sepedah nya.
Ia ia...ucap syifia
Syifia, kamu kelas 7 apa sih, aku ga denger tadi pas kamu perkenalan,
Kelas 7D, eh hobi kamu nyanyi kan? Emang suara mu bagus gitu?haha...
Yee... emang kalo hobi suaranya harus bagus ajjah gituuh, suaraku bukan bagus syifia... tapi baguuuusss banget,
Mau dengar? ucap adzan sebentar menghentikan spedanya....
Sini2 telinga kamunya syifia, aku kan pemalu jadi biar pelan pelan,
Syifia mendekatkan telinganya ke mulut adzan,aaaaAAAAAAAAAAA...........
Teriak adzan seketika, yang langsung menggoes sepedanya, sambil ketawa puas ngejailin syifia...hahahaa..
Adzaaannnnnnnnn....jail banget ...hmmm...
Ayoo syifia kejar aku..heheheh..
***
Ga seperti biasanya cuaca malam biasanya dingin, malam ini terasa sangat gerah mungkin karna di luar mendung, saat ini aku hanya berdua di rumah dengan Poci kucing persia pemberian pak Finn, bunda dan ayah masih pada belum pulang kerja, ku lirik jam baru menunjukan pukul 20.15 wib, biasanya sih bunda jam 16.00 wib udah ada di rumah namun katanya hari ini banyak kerjaan yang harus di selesaikan di kantor hari ini juga, sedangkan ayah sudah terbiasa pulang larut malam dan berangkat pagi, angin di luar  bertiup kencang lagi, ngeri kalau luat keluar, buru-buru aku tutup setiap tirai  gorden, agar pandanganku tak langsung tembus ke arah luar, hmm... padahal sudah terbiasa dalam keadaan gini namun selalu saja aku merasa kesepian, BBM ku berbunyi  setelah ku buka ternyata ada permintaan pertemanan, dan ku lihat itu syifia, langsung ajah aku Accept, ga lama kemudian, dia ngeBBM bilang thank u..lagi apa dzan,
Ga lagi bengong, aku jawab sekenanya..
Sombong banget sih jawabnya, dzan suara kamu emang bagus sampe sampe masih berbekas di telingaku :P
Hahahaha... padahal itu baru pemanasan, tapi efeknya udah kerasa yah,hihi
:p:p:p... apa? Pemanasan... huh.. dasar..
Thx u dzn udah nge acppt BBM ku, sampe ketemu besok di skol,..
Sip..balesku
  Yah ko Cuma gitu doang sih syifia BBM nya, eh ko dia bisa tau Pin aku juga, hmm... mungkin dari si Raynal secara dia kan aktif orangnya, pasti dia langsung terkenal disana sini... sepi banget perasaan ku lirik ke arah luar belum ada tanda-tanda ada ayah atau bunda pulang, angin diluar sangat kecang cuacapun mendung, ku ajak terus si Poci, untungnya poci baik dan diam ajah di apa apain, emang lucu dia, hmm... kun lirik jam sudah menunjukan pukul 21.00, aku BBMin  semua contact di BBM –ku, ga ada satupun yang ngebales, acara tv OVJ pun udahan, makin sepi rumah ini...
Lampu tiba-tiba mati semua menjadi gelap, tak ada cahaya sama sekali, mungkin inilah yang di rasakan orang buta, dan tak seperti itu juga karna aku masih melihat dua sisi cahaya, yaitu binar mata poci, dua bola mata itu memancarkan cahaya, hati berdegup kencang, ini cukup aneh, karna ga seperti pada umumnya, mata kucing hanya sebatas mata kucing, bukan seperti senter menjadi penerang, aku seperti terhipnotis oleh langkah poci, dalam gelap gulita, aku ga merasakan lagi kalau ini berada di rumahku semua terasa sunyi, sepi seperti tak ada benda apapun, tak ada penghalang meja atau kursi bahkan tembok dinding yang bisa saja terbentur oleh kakiku, langkahku perlahan namun pokus pada poci yang terus berjalan, dengan dua sorot binar cahaya di matanya, semakin jauh aku melangkah semakin dingin hawa yang aku rasakan, dingin dan sangat dingin, aku ga kuat semakin dingin, namun langkahku tak bisa berhenti, kucing hitam bebulu tebal ini terus menuntuntu... bibirku mulai bergetar, telapak jari jari tanganku mengkerut dan pucat pasi, aku dingin aku kedinginan berhenti poci, ucapku dengan suara terbata-bata, semua tak terkendali, kakiku terus melangkah, sebuah cahaya terang yang tiba-tiba menyeruak dalam penglihatanku tampak begitu silau, membuatku terkejut, jantungku berdegup sangat kencang, ada rasa takut dan dalam benakku bertanya-tanya, di mana ini?, apa yang terjadi? aku takut...
Tiba tiba setelah melewati pase pase itu, cuaca dingin dengan penuh kegelapan, cahaya terang, kini suasana menjadi sejuk, perasaan damai yang aku rasakan, aroma wangi ini tanpak tidak asing di penciumanku, aku mengingatnya perasaanku aku pernah berada disini, ini wangi sekali, dalam keadaan berdiri tegap sendiri tanpa poci yang entah tak tau menghilang kemana, ke pandang di area sekitarku, tampak luas perkebunan kenanga yang indah, di sini ingatanku kembali pada kejadian setahun yang lalu, ini tempat yang sama pada bayangan yang tiba-tiba datang waktu itu, hamparan perkebunan bunga kenanga, dan di sana terlihat rumah yang sama yang pada waktu itu di bayanganku aku datangi, waktu itu di dalam rumahnya terpampang poto besar yaitu poto aku, aku bingung kenapa ada potoku di rumah itu, perasaanku ingin memasuki rumah itu lagi, tapi di sisi lain aku takut, wangi bunga kenanga ini semakin menyengat semakin wangi seakan menelusup terus ke rongga hidungku, aku tak kuat sampai ku kerutkan keningku menahan wangi kenanga yang amat sangat.. kirngggggggg ...............kringgggg....kring........
Aku terbangun kaget, ternyata aku bermimpi, subhanallah astagfirullahaladzim...aku bermimpi yang ku rasa sangat nyata, alarm jam berbunyi, sudah pasti ini sudah waktunya solat subuh, tapi aku segera keluar dari kamarku memastikan bunda dan ayah sudah pulang, karna ga mungkin tiba-tiba aku langsung bangun di kamar tempat tidurku, padahal tadi malam aku masih di ruang depan bersama poci menunggu bunda dan ayah pulang, dan ternyata memang benar Ayah yang memindahkanku ke kasur karna aku ketiduran di sofa.









Teringat                    
ku buka mataku, dan kulihat di sekitarku, kepala ini terasa berat, matahari pagi seakan mengintip di balik celah celah Pentilasi kamarku, masih terasa pening di kepalaku, dan sakit di beberapa bagian badanku setelah kecelakaan semalam, motor kami tiba tiba di senggol mobil sialan yang ga bertanggung jawab meninggalkanku tergeletak di tengah jalan, untung saja ada orang baik yang menyelamatkanku, kejadian ini membuatku ada sesuatu yang hilang dalam hidupku membuatku merasa bersalah, dan menyesalinya sepanjang hidupku, dan aku sangat benci pada diriku sendiri (Adzan 17 th)

Ini adalah sesuatu yang pernah ku impikan sebelumnya, sedari kecil aku punya mimpi, cita-cita, angan-angan dan harapan, memang kedengaranya sedikit lebay atau alay, tapi ga apa-apa, tak masalah dengan kata – kata itu, yang pasti, detik ini saat ini, dan menit ini, di usiaku genap 26 tahun aku sedikit merasakan  dari apa yang ku impikan dan ku angankan itu, yaaa... walau ga kena kena banget tapi paling tida keinginan yang ku angan angankan sedikitnya menjadi nyata, mungkin memang benar kali ya, sewaktu sekolah aku sering ikut workshop – workshop dan di situ suka sering di bahas mengenai mimpi, kalo apa yang kita impikan pasti tercapai walaupun tidak tercapai banget, karna katanya alam bawah sadar yang akan merancang menjadikan program program keren yang secara ga disadari mewujudkan mimpi, hmm....
Ko pagi-pagi gini aku jadi ngelantur gini...tapi emang ia ko, aku dr. Adzan, dokter sekaligus Manager Pelayanan Medis di salah satu Rumah Sakit ternama di Jakarta, dan ya, aku udah punya rumah sendiri, dan punya mobil dan motor pribadi yang ku beli dengan usahaku sendiri, dengan menatap cermin sambil membetulkan dasinya, lesung di pipinya seakan menghiasi ekspresi senyuman semangatnya untuk memulai aktifitas kerja di awal hari ini.
Seperti biasa karyawan karyawati ketika aku datang mereka pada becuap cuap, bukan bercuap cuap mereka bergunjing atau membicarakan ku yang tidak-tidak, tapi mereka pada ucap salam dengan budaya beramah ramah, bukan aku kegeeran juga, tapi ini memang kebiasaan di Rumah Sakit ini.
dr. Adzan mohon maap hari ini jam 9.wib dr. Sebagai Manager pelayanan medis ada wawancara karyawan baru untuk penempatan setaff YANMED “Pelayanan Medis”nya dok! ,
oh okay, tolong di siapkan saja ruanganya bu.
Baik dokter,
Angela sebagai staff bagian rekrutmen, langsung sigap melakukan tugas tugasnya.
****

Ku tarik napasku, ku termenung merasakan semua yang kini ku alami, di balik semua yang telah ku raih ada sisi lelah dalam keadaanku, sesuatu yang beda dari yang lain, sesuatu yang ga di rasakan orang lain, sesuatu yang ga wajar, sesuatu yang aneh, entah ini apa, tapi aku seneng menyebut ini kutukan, yang terus menghantui kehidupanku, 14 tahun lamanya aku merasakan keanehan ini, 14 tahun aku merasakan sesuatu yang ga beres dengan kehidupanku, 14 tahun aku merasa ada seseorang yang mengintaiku, dan 14 tahun ini sampai aku terbiasa, dengan semua keanehan – kenehan ini, mengenai bunga kenanga yang selalu tiba-tiba muncul pada barang yang ku kenakan, dan terbisa membuang satu kantung plastik bunga kenanga setiap hari ke tempat sampah di depan rumahku, satu lagi aku seakan menjalani persahabatan dengan kake kake asing dalam mimpi tidurku, mimpi itu bagaikan episode pada film, yang terus bersambung dari episode ke episode... ini memang aneh, tapi aku ga mungkin ceritakan pada siapapun, karna aku ga mau di sebut mempunyai gangguan kejiwaan. Ku usapkan tanganku pada batu nisan pada kuburan makam sodaraku kak selo, andai kejadian itu tak terjadi, mungkin kak selo yang akan selalu menenangkanku di saat aku resah dan lelah dengan keanhan-keanehan ini.
Kak selo meninggal 8 tahun yang lalu dalam kecelakaan lalulintas di jalanan, kejadian itu sangat membuatku terpukul, bagaimana tidak, saat itu aku yang di boceng kak selo dengan motornya, dan itu karna aku yang memaksa mengajaknya ke suatu tempat yang mungkin tau mengenai keanehan keanehan yang terjadi padaku, padahal waktu itu cuaca sangat buruk dan hujan lebat, kecelakaan naaspun terjadi, mobil sedan seketika menabrak motor kami dari belakang, saat itu juga ka selo langsung tiada.
  ***











***

Ada cahya putih terang dalam lobang kecil di kegelapan, keadaan ini membuatku sesak tersengal dalam kegelisahanku ada rasa takut ketika nafas ini  bisa saja tiba-tiba hilang, tak ada jalan lain mungkin kecuali melalui cahaya itu, ini sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya, selalu ada kejadian seperti ini, keringat membanjiri tubuh ini, aku yakin hanya cahaya kecil itu yang dapat menyelamatkanku, aku berharap sesalu di balik cahaya kecil itu ada kehidupan yang besar buatku, dengan berjalan tertatih mulutku selalu berdoa, tuhan kuatkanlah.. kuatkanlah...
Cahaya kecil tiba tiba terang sangat terang dan menyeruak tajam kearahku, seperti yang sebelum-sebelumnya pernah ku alami, di balik cahaya ini, kondisiku semakin nyaman, tak ada beban lagi, tak ada sesak lagi, nafasku lancar, tak ada sakit lagi, tempat ini selalu membuatku nyaman, walau dalam hati kecil ini selalu berkata, kalau tempat inilah yg sebenarnya ku benci selama ini, ini perkebunan bunga kenanga, aroma khas wangi bunga kenanga menenangkan pikiranku, seakan tak selaras antara otak dan hati ini, pikiranku ingin untuk berlama-lama di tempat ini, merasakan kenyamanan, ketenangan di tempat ini, tetapi hati ini seakan menyadarkan, kalau ini bukan tempat yang seharusnya, ini dunia yang berbeda, dan dalam kehidupan nyata bahkan aku membenci bunga kenang yang selalu tiba tiba ada di setiap barang – barangku,hati kecilku terus berontak pada pikiranku, namun semakin hati ini berkata aku harus sadar, namun semakin pikiranku di rasuki rasa aman dan ketenangan, bunga bunga kenanga di perkebunan itu terlepas dari tangkainya, semua melayang terbang seperti membentuk sebuah gumpalan awan, jumlahnya banyak dan sangat banyak tak terhitung, gumpalan kenanga itu menghampiriku, dan dengan cepat menyelimutiku sesak sakit teramat sangat yang ku rasakan, mataku tertutup aku merasakan tak ada kehidupan lagi...



the NEXT BAGIAN 3....  follow dulu @zsblitzswed 
thank u.....

DREAM